Bupati Situbondo, Karna Suswandi, yang akrab disapa Bung Karna, resmi membuka Festival Kopi dan Tembakau 2024 di Alun-Alun Situbondo. Acara ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Kejaksaan Negeri Situbondo, Ginanjar Cahya Permana, didampingi Bung Karna dan Ketua Pengadilan Negeri, Achmad Rasjid.
"Dengan ucapan bismillah, festival kopi dan tembakau kami nyatakan dibuka," ujar Bung Karna saat memulai acara tersebut.
Meningkatkan Harga dan Kualitas Kopi serta Tembakau
Bung Karna mengapresiasi antusiasme masyarakat, terutama petani kopi dan tembakau, terhadap festival ini. Ia menyebutkan bahwa sejak adanya festival tersebut, harga dua komoditi utama Situbondo semakin meningkat.
"Terima kasih kepada seluruh panitia yang telah menyelenggarakan acara ini dengan baik. Festival ini telah memberikan dampak positif pada harga kopi dan tembakau di Situbondo," ujarnya.
Bupati menegaskan komitmen Pemkab Situbondo untuk meningkatkan kualitas kopi dan tembakau guna menjaga daya saing di pasar. "Kita tidak hanya ingin harga bagus, tetapi juga kualitas kopi dan tembakau kita harus semakin baik agar mampu bersaing dengan daerah lain," jelasnya.
Ajang Pertemuan Petani dan Buyer
Festival ini juga menjadi sarana untuk mempertemukan petani dengan para buyer. Bung Karna berharap festival ini membuka peluang transaksi dan memperluas pangsa pasar.
"Kami akan terus konsisten mempertemukan buyer dan petani melalui acara seperti ini. Semoga tahun depan festival kopi dan tembakau keempat bisa kembali digelar," tambahnya.
Ajakan Mematuhi SOP dan Pemberantasan Rokok Ilegal
Bupati juga mengimbau petani untuk menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) mulai dari panen hingga pengolahan biji kopi. "Saya ajak masyarakat memanen dan mengolah kopi sesuai SOP yang ada agar kualitas produk semakin baik," tegasnya.
Selain itu, Bung Karna menekankan pentingnya pemberantasan peredaran rokok ilegal yang merugikan negara. "Kami konsisten memberantas rokok ilegal, karena mereka tidak membayar cukai yang menjadi sumber pembiayaan acara ini melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)," tutupnya.
